Grumpy Toast
Home Photos Gallery
<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/697647756848475995?origin\x3dhttp://alifanasilvana.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Selasa, 06 Agustus 2013

♥ My Short Story

 

*Cerita ini aku tulis waktu masih kelas 6 SD. Maklumin ya kalau ada yang gak jelas dan kata-katanya masih sederhana. Waktu itu aku masih polos tentang menulis. Hihihi ...*



 Teman Baru Cobi


Disebuah hutan, tinggallah seekor anak ular cobra bernama Cobi. Cobi sangat kesepian dihutan itu karena tak ada satu hewan pun yang mau berteman dengannya. Para ibu melarang anak-anaknya berteman dengan Cobi karena Cobi memiliki racun yang membahayakan, oleh karena itu mereka takut anak-anaknya terkena racun dari tubuh Cobi.

Suatu hari saat Cobi sedang berjalan-jalan dihutan, ia bertemu dengan anak-anak monyet yang sedang bermain. "Halo... bolehkah aku bergabung?"sapa Cobi pada salah satu monyet yang ia dekati. "Tidak boleh, kau dapat membahayakan kami, pergi sana" bentak monyet itu. "aku tidak akan menyakiti kalian, aku hanya ingin bermain, lagipula aku ular yang baik, kok" kata Cobi memelas. "Tidak, kau pasti bohong, dimana-mana ular cobra pasti jahat, kalian adalah hewan pembunuh, kami tidak sudi berteman dengan kamu" bentak monyet itu lagi. Mereka pun pergi meninggalkan cobi. Cobi pergi dari tempat itu tanpa berkata apa-apa.

Tak jauh dari tempat itu, Cobi bertemu dengan seekor anak kura-kura, "hai siapa namamu? Bolehkah aku berteman denganmu?" sapa Cobi. Kura-kura itu terus berjalan tanpa menanggapi Cobi. "Namaku Cobi, aku ular yang baik hati, aku janji tidak akan menyakitimu" kata Cobi lagi. Namun, si kura-kura tidak mau mendengarkan Cobi, ia terus berjalan tanpa berhenti. Dengan perasaan kecewa, Cobi pun pergi lagi.

Keesokan harinya, saat Cobi sedang melakukan kebiasaannya berjalan-jalan dihutan, Cobi melihat dua ekor anak singa sedang menggangu anak-anak monyet yang sedang bermain. Tanpa pikir panjang, Cobi langsung menyerang kedua singa itu dengan racunnya hingga keduanya pingsan tanpa sempat menyerang Cobi. "Terima kasih, ya kamu sudah menyelamatkan kami, maafkan kami karena kami sudah mengusirmu kemarin," kata salah satu monyet. "Sama-sama, kita kan harus saling menolong terutama orang yang sedang
kesusahan," balas Cobi ramah. "Kamu memang ular yang baik hati, sekali lagi maafkan kami karena telah salah menilaimu".

Akhirnya, mereka bersahabat. Bukan hanya dengan para monyet, hewan-hewan lain juga mau menjadi sahabat Cobi. Teman Cobi pun semakin banyak. Para ibu tidak melarang anak-anaknya berteman dengan Cobi. Mereka bersahabat dengan indah dan mereka berjanji akan menjalin persahabatan selamanya.

Karya Alifana siti ken des silvana







CINTA SEJATI JULIA



 
Pada zaman dahulu, ada 2 kerajaan yang jaraknya berdekatan, Kerajaan Dahlia dan Kerajaan Hallow’s. Kerajaan Dahlia dipimpin oleh Raja Billy yang sombong dan serakah. Ia mempunyai permaisuri yang baik, cantik dan bijaksana bernama Aster. Perbedaan sifat dan watak terkadang menimbulkan perdebatan antara Raja, Ratu dan juga Perdana Menteri. Namun perdebatan itu tidak berlangsung lama karena Ratu selalu bisa meluluhkan hati Raja. Sementara Kerajaan Hallow’s dipimpin oleh Raja Charles dan Ratu Prasilia yang adil dan peduli kepada rakyatnya.

Julia, keponakan Raja Billy jatuh cinta kepada Pangeran Robert, anak Raja Charles. Namun Pangeran Robert tidak mau menerima Julia karena Julia bukanlah Putri Raja. Mengetahui hal itu, Julia sedih sekali namun ia tidak mau terus-terusan bersedih. Karena Pangeran Robert tidak mencintainya, Julia pun tidak memaksa, ia ingin menghapus cintanya.

Saat sedang membaca buku di kamar, tiba-tiba datang seekor burung merpati hinggap di jendela kamar Julia. “Assalamualaikum, Julia” sapa Burung Merpati. “Wa’alaikum salam, siapa di luar?” seru Julia, kaget. “Saya Burung Merpati yang akan mengabulkan permintaanmu, asalkan hal itu penting dan tidak merugikan” ujar Burung Merpati seraya terbang memasuki kamar. Julia terkejut mendengar perkataan Burung Merpati, kemudian ia berkata “aku hanya ingin Kerajaan Dahlia bisa maju dan rakyatnya bahagia”. “Jika itu yang kamu inginkan, saya akan mengabulkannya” Burung Merpati itu lalu mengepak-ngepakkan sayapnya, namun tidak terbang. Setelah itu, Burung Merpati memberikan cermin kecil kepada Julia seraya berkata “jagalah cermin ini Julia, gunakan seperlunya, sekarang saya akan pergi”, kemudian Burung itu terbang keluar melalui jendela.

Pagi harinya, Julia menemui Ratu Aster di taman istana, ia bercerita tentang Burung Merpati dan memberikan cermin itu kepada Ratu. “Julia, jangan mudah percaya dengan hal-hal seperti itu” nasihat Ratu Aster saat menerima cermin dari Julia. “Tidak Ratu, saya tidak sepenuhnya percaya dengan Burung Merpati itu” ujar Julia sopan. “Julia, kamu ini memang gadis yang cantik dan pintar” puji Ratu Aster sambil membelai rambut julia.

Di kamarnya, Julia terus memandangi cermin cantik pemberian burung Merpati. Cantik sekali cermin ini, aku bersyukur Burung Merpati itu memberikan ini padaku, tapi kenapa harus aku... Apa ada rahasianya.. Huh sudahlah, aku tidak mau memikirkan itu. oya, Burung Merpati itu sekarang sedang apa, ya... Apakah dia akan datang kembali ke istana... Batin Julia dalam hati.
 
Tiba-tiba muncul gambar di cermin itu, seekor burung merpati yang sedang bertengger di dahan pohon, burung itu menatap pepohonan di hadapannya tanpa melakukan apapun,itu Burung Merpati yang kemarin menemuiku, apa yang dia pikirkan, ya... Batin Julia lagi. Dan tiba-tiba cermin itu bersuara, suara seorang laki-laki yang berwibawa, “sungguh jahat penyihir itu, ia tidak memikirkan nasibku, seandainya aku tidak menjadi burung apa yang sedang aku lakukan sekarang ya... apakah aku sedang bercakap-cakap dengan Robert, atau mungkin aku sekarang sedang bersama Julia. Robert memang tidak bersyukur, kenapa ia tidak mau menikahi Julia. Siapapun Julia, ia adalah bagian dari Kerajaan Dahlia dan merupakan anggota keluarga Raja Billy dan Ratu Aster. Apabila Robert menikahi Julia, sama saja Robert menyatukan Kerajaan Dahlia dengan Kerajaan Hallow’s. Tapi, jika Robert tidak mau menikah dengan Julia maka aku yang akan menikahi Julia. Lagipula jika aku tidak seperti ini, pasti ayah akan mencalonkan aku sebagai calon suami Julia. Tapi inilah hidupku, aku harus terima apa adanya dan harus ku jalani dengan rasa syukur, ah aku harus pergi sekarang juga” kemudian, Burung Merpati itu terbang ke angkasa dan dalam sekejap gambar itu hilang.
 
Julia sangat tercengang, ia tidak percaya dengan apa yang tadi ia dengar dari cermin. Namun kini, Julia mengerti bahwa itu adalah cermin penunjuk kebenaran. Ia kini tahu bahwa burung merpati itu adalah manusia yang dikutuk oleh penyihir. Julia pun menyadari bahwa burung merpati itu mencintainya. Meskipun begitu, Julia tidak mengerti dengan kalimat “Lagipula jika aku tidak seperti ini, pasti ayah akan mencalonkan aku sebagai calon suami Julia”. Siapakah ayah dari burung merpati itu... Siapa sebenarnya dia... Apakah dia bagian dari Kerajaan Hallow’s tanya Julia dalam hatinya, masih banyak sekali pertanyaan Julia yang tak bisa ia jawab sendiri.

Hari-hari terus berlalu, Burung Merpati itu tidak pernah datang kembali ke istana. Julia selalu bertanya di dalam hatinya dan setiap kali bertanya cermin pemberian Burung Merpati itu memunculkan gambar yang dapat menjawab pertanyaannya. Suatu hari, Raja Billy melihat Julia sedang memandangi cermin di taman istana. Raja Billy mengampiri Julia dan bertanya-tanya tentang cermin itu, dengan senang hati Julia menjelaskan. Mendengar penjelasan Julia, Raja Billy menjadi ingin memiliki cermin itu. Dan sejak saat itu, Raja Billy berusaha mengambil cermin itu tanpa sepengetahuan Julia.
 
Ketika Julia sedang mandi, Raja Billy diam-diam mengambil cermin penunjuk kebenaran di kamar Julia. Setelah mendapatkan cermin itu, Raja bersembunyi di sebuah ruangan kecil yang tidak terpakai. Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada cermin dan cermin itu memunculkan gambar yang bisa menjawab pertanyaan Raja. Setelah itu, Raja menyimpan cermin penunjuk kebenaran di sebuah kotak kecil dan menyembunyikannya di ruangan itu. Sudah berhari-hari Raja tidak mengembalikan cermin itu kepada Julia. Julia sangat sedih kehilangan cerminnya, ia sudah mencari namun tidak juga ketemu.
 
Saat Julia sedang merapikan kamarnya, datanglah Burung Merpati itu memasuki kamar Julia. “Perlu saya bantu, Julia?” tanya Burung Merpati. “Maafkan saya, saya tidak bisa menjaga cermin pemberianmu, sekarang cermin itu hilang” kata Julia dengan sedih. “Tak apa Julia, itu hanyalah cermin biasa” kata Burung Merpati menghibur. “Aku tahu kenapa kau memberikan cermin itu kepadaku, itu bukan cermin biasa” seru Julia tegas. “Sudahlah Julia, esok kau pasti akan menemukan kembali cermin itu” Burung Merpati itu mengepak-ngepakkan sayapnya meskipun tidak terbang. Setelah itu Burung Merpati berpamitan dengan Julia dan pergi.
 
Keesokannya, tanpa sengaja Julia memasuki ruangan tempat Raja Billy menyimpan cermin penunjuk kebenaran. Ruangan itu gelap sekali, Julia tidak bisa melihat apa-apa. Julia kemudian mengambil senter kecil di kamarnya lalu kembali ke ruangan itu. Tanpa waktu lama Julia telah menemukan kotak tempat cermin itu diletakkan. Julia segera membuka kotak yang tidak terkunci itu dan mengambil cerminnya. Tapi, ada yang aneh dengan cermin itu, di sisi cermin itu terukir sebuah nama. WILLIAM. Julia berpikir bahwa Burung Merpati itu pasti bernama William.
 
Malam harinya, Raja Billy ke ruangan tempat ia menyimpan cermin penunjuk kebenaran. Betapa kagetnya ia melihat cermin itu tidak ada di dalam kotak. Siapa yang mengambil cerminnya... Dan bagaimana ia bisa mengambil cerminnya padahal pintu dan kotak ini sudah ku kunci dan hanya aku yang pegang kuncinya... Lagipula darimana ia tahu cermin itu ada disini.. hanya aku yang tahu batin Raja dengan kesal. Raja Billy lalu kembali ke kamarnya. Julia telah mengetahui perbuatan Raja Billy, cermin penunjuk kebenaran lah yang telah memberi tahunya. Tiba-tiba Burung Merpati itu datang lagi memasuki kamar Julia. Julia menceritakan semuanya kepada Burung Merpati termasuk kata ‘William’ yang terukir di cermin itu. Selama ini Julia tidak pernah tahu bahwa di cermin itu terukir nama ‘William’. Burung Merpati itu pun menceritakan peristiwa ketika ia dulu masih kecil.
 
“Dahulu, penyihir jahat ingin membalas dendamnya kepada Ratu Prasilia, ketika Ratu Prasilia melahirkan anak pertamanya Penyihir jahat itu mengutuk bayi Ratu Prasilia menjadi Burung Merpati dan menukarnya dengan boneka yang mirip dengan bayi tersebut. Ratu Prasilia menyangka anaknya telah meninggal, dan di sisi batu nisan Ratu Prasilia meninggalkan cermin yang di buat khusus untuk anaknya. Mengetahui hal itu, aku yang telah dikutuk menjadi Burung Merpati mengambil cermin yang ditinggalkan oleh Ratu Prasilia. Atas kehendak Tuhan, cermin biasa itu menjadi cermin yang bisa menunjukkan kebenaran dan aku pun bisa mengabulkan keinginanku maupun keinginan orang lain. Oleh karena itu, aku kini bisa menolong banyak orang dan bisa mengabulkan permintaan teman-temanku baik teman sesama binatang maupun teman manusia. Penyihir jahat itu kini telah mati saat melawanku di lembah naga, namun aku belum bisa menjadi manusia sebelum menemukan cinta sejatiku” cerita Burung Merpati panjang lebar.
 
Julia kaget mendengar cerita Burung Merpati. Ia pun tahu bahwa Burung Merpati itu adalah anak dari Ratu Prasilia dan itu berarti dia sebenarnya pangeran di kerajaan Hallow’s dan kakak Pangeran Robert. “Julia, kenapa kamu diam saja” tanya Burung Merpati. “Apa nama kamu William?” tanya Julia. “Iya” jawab Burung Merpati, “apa ada keinginanmu yang belum terwujud? Katakanlah, aku akan mewujudkannya”. “Aku ingin Raja Billy menjadi Raja yang adil, bijaksana dan peduli kepada keluarga serta rakyatnya” kata Julia. Seperti biasa, Burung Merpati mengepak-ngepakkan sayapnya meskipun ia tidak terbang.
“Terima kasih William” kata Julia ragu-ragu. Burung Merpati terkejut saat Julia memanggilnya William. “Kamu tidak keberatan kan aku panggil William?” tanya Julia masih ragu-ragu. “Tidak” jawab Burung Merpati dengan singkat. “William, tinggallah di istana, temani aku” pinta Julia. “Tapi, bagaimana dengan Raja Billy dan Ratu Aster?” tanya Burung Merpati. “Mereka pasti akan menerimamu seperti mereka menerimaku, mereka akan perlakukanmu seperti mereka perlakukan aku, mereka telah menganggapku sebagai anaknya karena mereka tidak mempunyai anak” kata Julia dengan semangat.

Melihat Julia begitu semangat, Burung Merpati pun bersedia tinggal di istana. Hari demi hari berganti, Burung Merpati itu selalu menemani Julia. Julia menganggapnya sebagai saudara. Raja Billy dan Ratu Aster telah menerima Burung Merpati itu. Hingga suatu hari, Julia bermimpi ia menikah dengan seorang pangeran tampan bernama William. Ia telah menyatukan kerajaannya dengan kerajaan si pangeran. Dan saat terbangun dari tidurnya, Julia pun menyadari bahwa William lah cinta sejatinya dan ia berharap bisa menikahinya.

Setelah mandi, Julia mencari Burung Merpati di taman istana namun Burung Merpati tidak ada di sana. Julia mencari di kebun, di sekitar kolam, di tempat peternakan kuda sampai di dalam istana, namun Burung Merpati tidak ada di mana-mana. Julia pun duduk di tepi kolam, tiba-tiba Julia melihat bayangan di air, ada seseorang di belakangnya. Julia pun menoleh ke belakang, ia kaget sekali melihat pria yang ada di dalam mimpinya semalam kini ada di hadapannya. Dan ternyata, pria itu adalah Burung Merpati yang telah kembali ke wujud aslinya.

Raja Billy dan Ratu Aster telah mengetahui hal itu, mereka pun merencanakan pernikahan untuk Julia dan william. Karena saling mencintai, dalam waktu dekat ini mereka akan mengadakan pesta pernikahan. Berita itu tersebar secara cepat ke seluruh negri sampai ke kerajaan di wilayah lain, termasuk berita tentang Burung Merpati. Beberapa hari sebelum pernikahan, William, Julia, Raja Billy dan Ratu Aster mengunjungi Kerajaan Hallow’s. William menceritakan semuanya kepada Raja Charles, Ratu Prasilia dan Pangeran Robert. Raja Charles dan Ratu Prasilia kaget, terharu dan bahagia mendengar cerita William. Kini, William telah menjadi pangeran di Kerajaan Hallow’s.
 
Pernikahan Julia dan pangeran William berjalan lancar. Raja dari kerajaan-kerajaan lain datang berkunjung. Raja Billy kini telah menjadi raja yang adil, bijaksana dan peduli kepada keluarga serta rakyatnya. Kerajaan Dahlia dan Kerajaan Hallow’s pun telah bersatu. Rakyatnya senang karena kerajaan mereka semakin maju. Beberapa hari setelah itu, Pangeran Robert juga memutuskan untuk menikah dengan temannya semasa sekolah dulu. Meskipun hanya rakyat biasa, Pangeran Robert mau menerimanya. Ia belajar cinta sejati dari Pangeran William dan Julia, siapa pun dia meskipun bukan Putri raja namun kita harus mau menerima apa adanya.

Karya: Alifana S Ken des Silvana
  



Copy Paste? You Must Comment...!!! Sertakan sumber dan pengarang !!! Jangan plagiat, apalagi copas gak bilang-bilang :3 ... !!!

Label:


0 Comment(s)

I AM GRUMPY TOAST.
00.38


♥ Owner



      Here I Am

      Facebook
      Twitter
      Tumblr
      Kidzworld
      Ask.fm
      Email


    • About Me

♥ My Notes



    Hiburan Agama Cerpen Pendidikan Puisi Dongeng Sahabat Kesehatan Internet Tips Pengalaman Detective Conan Harry Potter


    Archives

♥ Chat Box



    Tinggalkan pesan di sini, ya..!

♥ Thank you And Credit



  • Jasmne
  • Shabby Princess

    To
  • Owner Grumpy Toast
  • Makasih ya untuk skin yang keren dan simpel ini :D Maaf sebelumnya banyak kode yang aku ubah, soalnya ada yang gk sesuai menurut aku... Jadi ya, kodenya ada yang dihapus atau ditambahin XD Hehehe






    free hit counter